| KEMBALI |

Cabai, Tomat & Paprika


A.    Persiapan Benih
  1. Kebutuhan benih 500 gr/ha.
  2. Pilih varietas yang paling sesuai dengan agro ekosistem setempat dan berdaya hasil tinggi.
  3. Tingkat kemurnian daya tumbuh yang tinggi >85%, identitas varietas jelas, vigor baik, sehat dan bernas. Pada umumnya benih bermutu ditunjukkan dengan berlabel.
B.    Persiapan Persemaian
  1. Buat media semai dengan campuran tanah, kompos dan arang sekam dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Kemudian siramkan ZPT 2 cc/liter air.
  2. Hamparkan media diatas baki atau polybag.
C.    Persemaian
  1. Benih direndam terlebih dahulu dengan ZPT 2 cc/liter air selama 2-3 jam.
  2. Taburkan benih secara merata pada baki atau polybag dengan jarak antara benih sekitar 2-3 cm.
  3. Setiap 10 hari sekali semprotkan persemaian dengan ZPT 2 cc/liter air dan siram/kocorkan POC 10 cc/liter air.
  4. Siram persemaian dengan air secukupnya untuk menjaga kelembaban.
D.    Persiapan Lahan
  1. Pengolahan tanah sempurna 1 minggu sebelum tanam dengan cara bajak singkal, rotary dan garu/perataan.
  2. Pemupukan dasar dengan pupuk kompos 1000 kg/ha, ZPT 2 cc/liter air dan POC 10 cc/liter air.
  3. Buat bedengan selebar 1 m, tinggi bedengan 20 cm dan jarak antar bedengan 30 cm.
  4. Ratakan permukaan bedengan dengan sempurna.
E.    Penanaman
  1. Penanaman dilakukan pada waktu bibit berumur 1-1½ bulan.
  2. Jarak tanam sebagai berikut:
No
Cara dan jarak tanam
Populasi (ha)
1
Tegel 50 cm x 60 cm
33,333
2
Tegel 60 cm x 70 cm
23,809
  1. Jumlah bibit ideal adalah 1 bibit per lubang.
F.    Pemeliharaan
  1. Pemupukan
  1. Aplikasi sebelum berbuah, semprotkan larutan ZPT dengan dosis 2 cc/liter air setiap 10 hari sekali.
  2. Aplikasi setelah berbuah, semprotkan larutan ZPT dan NPK dengan dosis 2 cc/liter air, perbandingan 1 : 1. Lakukan setiap 10 hari sekali.
  3. Aplikasi POC dengan dosis 10 cc/liter air setiap 10 hari pada bulan pertama, selanjutnya 20 hari sekali.
  1. Penyiangan
Dilakukan apabila terdapat gulma yang tumbuh disekitar populasi tanaman.
  1. Penyulaman
  1. Penyulaman dimaksudkan untuk mengisi tanaman yang mati atau kurang baik pertumbuhannya, agar diperoleh populasi yang optimum.
  2. Penyulaman dilakukan sebanyak 1 kali, yaitu sekitar 1 minggu setelah tanam.
G.   Pengendalian Hama dan Penyakit
  1. Identifikasi jenis dan tingkat populasi hama.
  2. Identifikasi jenis penyakit seperti cendawan, bakteri atau virus.
  3. Menentukan tingkat kerusakan tanaman akibat serangan hama dan penyakit.
  4. Mengusahakan tanaman sehat.
  5. Penggunaan varietas tahan hama.
  6. Pengendalian hayati (penggunaan musuh alami/predator, patogen antagonis).
  7. Menggunakan lampu perangkap untuk pengendalian hama ulat grayak.
  8. Menggunakan feromon (methyl eugenol) atau cairan daun selasih untuk pengendalian hama lalat buah.
  9. Menggunakan pestisida nabati sebagai alternatif akhir untuk mengendalikan hama berdasarkan hasil pengamatan.
H.    Panen
  1. Pemanenan pertama dapat dilakukan setelah tanaman berumur lebih dari 2 bulan.
  2. Tanaman yang baik dapat menghasilkan buah 4–10 ton/ha.




Copyright ©2013- hormonik.com