| KEMBALI |

Pepaya


A.    Persiapan Benih
  1. Kebutuhan benih 60 gr/ha (sekitar 2000 biji).
  2. Pilih varietas yang paling sesuai dengan agro ekosistem setempat dan berdaya hasil tinggi.
  3. Tingkat kemurnian daya tumbuh yang tinggi >85%, identitas varietas jelas, vigor baik, sehat dan bernas.
  4. Biji yang digunakan sebagai bibit diambil dari buah yang telah masak dan berasal dari pohon pilihan. Buah pilihan tersebut kemudian diambil biji-bijinya untuk kemudian dicuci bersih hingga kulit yang menyelubungi biji telah terbuang dan dilakukan pengeringan atas biji-biji tersebut di tempat yang teduh.
B.    Persiapan Persemaian
  1. Buat media semai dengan campuran tanah yang sudah diayak dan pupuk kandang yang sudah matang dengan perbandingan 2 : 1. Kemudian siramkan ZPT 2 cc/liter air.
  2. Hamparkan media diatas baki atau polybag.
C.    Persemaian
  1. Benih direndam dalam larutan ZPT 2 cc/liter selama 10-15 menit, kemudian ditiriskan dan disemai dalam polybag ukuran 20 x 15 cm.
  2. Benih dimasukan pada kedalaman 1 cm kemudian tutup dengan tanah. Lakukan penyiraman setiap hari dengan air secukupnya, karena bila terlalu basah dapat mengakibatkan pembusukan. Benih berkecambah setelah 2 minggu. Pada saat ketinggiannya mencapai 15-20 cm, bibit siap ditanam.
  3. Setiap 10-15 hari sekali semprotkan persemaian dengan ZPT 2 cc/liter air dan siram/kocorkan POC 10 cc/liter air.
  4. Siram persemaian dengan air secukupnya untuk menjaga kelembaban.
  5. Benih berkecambah muncul setelah 12-15 hari. Pada saat ketinggiannya 15-20 cm atau 45-60 hari bibit siap ditanam. Bibit-bibit yang telah siap tanam dapat dipindahkan pada lahan penanaman dan waktu yang tepat adalah saat permulaan musim hujan.
D.    Persiapan Lahan
  1. Lahan dibersihkan dari gulma (rumput, semak dan kotoran lain), kemudian dicangkul/dibajak dan digemburkan secara sempurna.
  2. Bentuk bedengan berukuran lebar 200-250 cm, tinggi 20-30 cm dan panjang secukupnya disesuaikan dengan kondisi panjang lahan, jarak antar bedengan 60 cm. Buat lubang ukuran 50x50x40 cm diatas bedengan dengan jarak tanam 2x2½ m.
  3. Ratakan permukaan bedengan dengan sempurna.
  4. Apabila lahan yang akan ditanami bersifat asam (pH kurang dari 5), maka setelah pemberian pupuk kandang matang dilubang tanam, perlu ditambahkan dolomit secukupnya dan biarkan selama 1-2 minggu.
E.    Penanaman
  1. Penanaman dilakukan pada waktu bibit berumur 2-3 bulan.
  2. Bibit harus dipindahkan (dikeluarkan dari polybag) secara hati-hati dan jangan sampai merusak akar bibit tersebut.
  3. Masukkan bibit ke dalam lubang tanam yang sudah tersedia kemudian lakukan penyiraman.
F.    Pemeliharaan
  1. Pemupukan
  1. Sebelum tanaman berbunga, aplikasikan ZPT dengan dosis 2 cc/liter air, lakukan pengulangan pada bulan pertama setiap 10 hari dan bulan selanjutnya setiap 20 hari.
  2. Setelah tanaman mulai berbunga, aplikasikan NPK dengan dosis 2 cc/liter, lakukan setiap 20 hari.
  3. Sejak mulai tanam, semprotkan atau kocorkan ke tanah sekitar akar POC 10-20 cc/liter setiap 20-30 hari.
  1. Penyiangan
Dilakukan apabila terdapat gulma yang tumbuh disekitar populasi tanaman.
  1. Penyulaman
  1. Penyulaman tanaman dilakukan untuk memperoleh tanaman sehat dan seragam, yaitu dengan mengganti tanaman yang mati atau kurang sehat.
  2. Dilakukan 2 minggu setelah penanaman.
  1. Pembubunan
Pembubunan dilakukan untuk menguatkan akar tanaman dan mencegah terjadinya rendaman air apabila terjadi curah hujan yang tinggi.
  1. Penyiraman dan pengairan
  1. Tanaman pepaya sangat membutuhkan air yang cukup. Pada musim kemarau, tanaman pepaya harus sering disiram.
  2. Pada musim hujan, pengairan dan pembuangan air harus diatur dengan seksama karena tanaman pepaya tidak tahan saat air tergenang. Apalagi di daerah yang banyak turun hujan dan bertanah liat, maka harus dibuatkan parit-parit.
G.   Pengendalian Hama dan Penyakit
  1. Identifikasi jenis dan tingkat populasi hama.
  2. Identifikasi jenis penyakit seperti cendawan, bakteri atau virus.
  3. Kutu daun, lalat buah dan jenis jamur adalah hama penyakit yang sering menyerang tanaman pepaya.
  4. Menentukan tingkat kerusakan tanaman akibat serangan hama dan penyakit.
  5. Mengusahakan tanaman sehat.
  6. Penggunaan varietas tahan hama.
  7. Sanitasi lingkungan yang terjaga dan pengairan sistem parit yang baik/lancar.
  8. Menggunakan feromon (methyl eugenol) atau cairan daun selasih untuk pengendalian hama lalat buah.
  9. Menggunakan pestisida nabati sebagai alternatif akhir untuk mengendalikan hama berdasarkan hasil pengamatan.
H.    Panen
  1. Tanaman pepaya dapat dipanen setelah berumur 9-12 bulan.
  2. Waktu petik ideal pada waktu buah memberikan tanda-tanda kematangan: warna kulit buah mulai menguning.
  3. Panen dilakukan dengan berbagai macam cara, pada umumnya panen/pemetikan dilakukan denggan menggunakan “songgo” (berupa bambu yang pada ujungnya berbentuk setengah kerucut yang berguna untuk menjaga agar buah tersebut tidak jatuh pada saat dipetik).
  4. Panen dilakukan setiap 10 hari sekali. Tiap pohon dapat menghasilkan rata-rata 30 buah, bahkan bisa sampai 150 buah.
  5. Setelah panen pertama, pohon pepaya akan terus menerus berbuah. Tetapi sebaiknya sesudah 4 tahun kebun harus dibongkar karena hasil buah sudah tidak baik.




Copyright ©2013- hormonik.com