| KEMBALI |

Pisang


A.    Persiapan Bibit
  1. Pemilihan bibit pisang yang unggul diperoleh dari induk yang berbuah lebat, tidak terkena penyakit dan memiliki tandanan yang banyak.
  2. Pemilihan bibit pisang dapat pula diperoleh dari bonggol pisang dengan bonggol yang sudah tua dan berbuah lebat serta tidak terkena penyakit.
B.    Persiapan Lahan
  1. Lahan dibersihkan dari gulma (rumput, semak dan kotoran lain), kemudian dicangkul/dibajak dan digemburkan secara sempurna.
  2. Siapkan lubang tanam dengan kedalaman minimal 30 cm dengan jarak ideal tanaman 3x3 m, boleh ditanam dengan jarak rapat 2x2 m.
  3. Campurkan tanah dengan pupuk kandang fermentasi (tehnik fermentasi dengan mencampurkan dedak 10 kg dan kohe kambing 200 kg, gula 1/4 kg).
  4. Agar bakteri busuk akar mati, perlu ditambahkan kapur dolomit secukupnya (antara 25-75 gram per lubang). Kapur dolomit diaduk dengan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kandang fermentasi kemudian lobang ditutup dan biarkan selama 1-2 minggu agar nutrisi sudah siap diserap tanaman dan hama ditanah sudah terkontrol.
C.    Penanaman
  1. Sebaiknya waktu penanaman diawal musim penghujan.
  2. Gali lobang tanah yang sudah tercampur dengan pupuk kandang fermentasi lalu pisahkan tanah bagian atas dengan tanah bagian bawah.
  3. Tanam bibit pisang dengan posisi tanah seperti semula (tanah bagian atas ditaruh diatas dan tanah bagian bawah ditaruh dibawah), lalu tanah sedikit dipadatkan.
  4. Kocorkan/siram POC secukupnya dengan dosis 20 cc/liter air pada tanah sekitar pangkal batang/akar.
D.    Pemeliharaan
  1. Pemupukan
    Tanaman pisang memerlukan pupuk yang banyak, khususnya pupuk organik yang dapat memberikan zat-zat makanan alami yang diperlukan dan dapat menjaga kelembaban tanah dan menaikkan unsur hara tanah.
    Cara pemupukan :
    1. Sebelum tanaman berbunga hingga kira-kira usia 8 bulan, semprotkan ZPT dengan dosis 2 cc/liter air, lakukan pengulangan pada bulan pertama setiap 10 hari dan bulan selanjutnya setiap 20 hari.
    2. Setelah tanaman mulai berbunga kira-kira mulai usia 9 bulan hingga 12 bulan, semprotkan NPK dengan dosis 2 cc/liter, lakukan setiap 20 hari.
    3. Sejak mulai tanam, siram/kocorkan POC dengan dosis 10-20 cc/liter air ke tanah sekitar pangkal batang/akar setiap 20-30 hari.
    4. Khusus aplikasi pupuk ZPT dan NPK, pemupukan bisa pula dilakukan dengan cara suntik. Yaitu, dengan memasukkan pupuk ke dalam sepuit/jarum suntik sebanyak 5 cc tanpa perlu dicampur dengan air. Tehnik penyuntikan dengan cara suntik/masukan jarum ke batang pisang lalu tahan selama 1/2 menit agar pupuk tidak keluar. Tahap dan frekuensi pemakaian pupuk sama dengan aplikasi pada point a dan b diatas.
  1. Penyiangan
  1. Penyiangan dilakukan apabila terdapat gulma/rumput pada areal lahan. Gulma/ rumput dapat menggangu pertumbuhan tanaman.
  2. Penyiangan juga dilakukan pada dahan pisang yang sudah tua yang harus dibuang/dipotong guna memaksimalkan pertumbuhan.
  1. Penyulaman
  1. Penyulaman tanaman dilakukan untuk memperoleh tanaman sehat dan seragam, yaitu dengan mengganti tanaman yang mati atau kurang sehat.
  2. Dilakukan 2 minggu setelah penanaman.
  1. Pembubunan
    Pembubunan dilakukan untuk menguatkan akar tanaman dan mencegah terjadinya rendaman air apabila terjadi curah hujan yang tinggi
  1. Penyiraman dan pengairan
  1. Tanaman pisang memerlukan cukup air tetapi tidak tahan air yang tergenang. Pada musim kemarau, tanaman pisang harus sering disiram.
  2. Sistem pengairan dan pembuangan air harus diatur dengan seksama, khususnya daerah yang banyak turun hujan dan bertanah liat yang harus dibuatkan parit-parit.
  1. Perlu juga diperhatikan agar tanaman pisang berbuah lebat maka harus memotong jantung pisang lebih awal dan membuang bunga yang tumbuh pada tanaman pisang, serta membuang 2 sisir terakhir dekat jantung pisang. Hal ini penting dilakukan untuk memaksimalkan nutrisi berfokus ke buah secara rata/ serempak dan buah menjadi lebih besar. Jangan menunggu buah pisang besar dan bunga di buah pisang kering, karena akan mengakibatkan buah pisang menjadi kecil dan bobot turun 1/2 dari biasanya.
E.   Pengendalian Hama dan Penyakit
  1. Kutu daun, lalat buah dan jenis jamur adalah hama penyakit yang sering menyerang tanaman pisang.
  2. Pencegahan hama penyakit dapat dilakukan melalui sanitasi lingkungan yang terjaga dan pengairan sistem parit yang baik/lancar.
  3. Pengendalian hayati (penggunaan musuh alami/predator, patogen antagonis).
  4. Memperbaiki drainase lahan agar terhindar dari genangan.
  5. Membersihkan lahan dari tanaman inang penyebab penyakit.
  6. Menghindari meluasnya penyakit dengan membuang tanaman yang sakit.
  7. Menggunakan pestisida nabati sebagai alternatif akhir untuk mengendalikan hama berdasarkan hasil pengamatan.
F.    Panen
  1. Untuk mempercepat panen dan peningkatan hasil
    Lakukan teknik bedah jantung pisang dengan cara membuat lubang pada batang tanaman pisang umur 4 bulan (sudah siap menopang buah) dengan membentuk sudut persegi panjang 10x20 cm dengan ketinggian lubang 120 cm dari bonggol (diatas kepala) agar mudah saat pengambilan buah, kemudian membuat lubang berbentuk sudut segi empat sampai menempus jantung batang, porong jantung batang bagian atas dan bawah hingga terpotong. Diusahakan batang tidak roboh kena angin dan biarkan selama 2 minggu sehingga muncul batang bakal buah di lubang. Apabila daun pucuk pisang kering pinggir tetap hijau, ini menandakan bedah jantung pisang telah berhasil. Usahakan pemupukan dengan suntik dekat dengan ponggol agar nutrisi langsung ke buah, tehnik ini dapat mempercepat panen 3 bulan lebih awal dan buah akan lebih besar karena nutrisi kosentarasi lebih kepada buah daripada daun.
  1. Saat panen tiba
    Lakukan pemotongan dahan pisang yang sudah berbuah tua dan usahakan pemanenan dengan memotong sampai ke bonggol untuk memaksimalkan pertumbuhan pisang. Apabila ingin dijual, waktu pemotongan bonggol tidak harus menunggu buah pisang matang, cukup dilakukan saat buah pisang sudah berwarna hijau tua.




Copyright ©2013- hormonik.com